Perbedaan Calmshell, Dragline, Backhoe dan Power Shovel
Nafa Dwi Arini
28 Jan 2023 17:06

Perbedaan Calmshell, Dragline, Backhoe dan Power Shovel

Perbedaan Calmshell, Dragline, Backhoe dan Power Shovel

Gambar Ilustrasi Perbedaan Calmshell, Dragline, Backhoe dan Power Shovel

Perbedaan Calmshell, Dragline, Backhoe dan Power Shovel - Macam-macam alat gali antara lain backhoe atau pull shovel, power shovel atau dikenal sebagai front shovel menggunakan prime mover excavator, dragline bisa wheel (roda ban) atau crawler (roda rantai) dan calmshel. Dalam hal ini backhoe dan front shovel disebut juga hidrolis karena bucket yang digerakkan secara hidrolis. Pemilihan alat tergantung dari kemampuan alat tersebut pada suatu kondisi lapangan tertentu. Perbedaannya terletak pada benda yang dipasang dibagian depan, akan tetapi semua alat tersebut mempunyai kesamaan pada alat penggerak yaitu roda ban atau crawler.

 Alat dari golongan shovel yang khusus dibuat untuk menggali material di bawah permukaan tanah atau di bawah tempat kedudukan alatnya. Sebuah alat berat yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan penggalian material keras. Fungsinya hampir sama dengan dragline dan calmshel, tetapi dapat menggali dengan kedalaman yang jauh lebih teliti yang akan didapatkan hasil galian rata dan bisa dipergunakan sebagai alat muat. Dalam pemilihan kapasitas bucket backhoe disesuaikan dengan pekerjaan yang akan dilakukan.

Pengoperasian backhoe umumnya untuk penggalian saluran, terowongan atau basement, yang terdiri dari alat penggerak berupa crawler atau ban, boom, strick dan bucket. Backhoe sama seperti front shovel dimana jenis material mempengaruhi didalam perhitungan produktifitas.

Karena jangkauan konstruksinya, backhoe lebih menguntungkan untuk penggalian jarak dekat dan memuat hasil galian ke truk. Gerakan Backhoe dalam beroperasi yaitu:

  • Mengisi bucket (land bucket).
  • Mengayun saat terisi (swing loaded).
  • Membongkar muatan (dump bucket).
  • Mengayun balik (swing empty) pada backhoe besar.

Tipe backhoe dibedakan dalam beberapa hal yaitu:

  • Alat kendali, seperti kendali kabel (cable controlled) dan kendali hidrolis (hydraulic controlled).
  • Undercarriage, seperti roda rantai (crawler mounted) dan roda karet (wheel mounted).

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas excavator, yaitu:

 
  • Faktor keadaan pekerjaan.
  • Faktor keadaan mesin.
  • Faktor dalamnya pemotongan dan sudut swing kedalaman.

Langkah-langkah perhitungan produksi backhoe antara lain:

  1. Ambil data, yaitu kapasitas bucket kedalaman galian sudut swing
  2. Tentukan waktu siklus dari data atau dari tabel sesuai dengan spesifikasi alat.
  3. Hitung faktor koreksi.

Cara kerja backhoe yaitu: lebih dahulu pelajari kemampuan alat seperti jarak jangkauan, tinggi maksimal pembuangan dan dalamnya galian yang mampu dicapai, karena kemampuan angkat alat ini tidak berpengaruh terhadap kemampuan standar alat untuk mulai menggali dengan backhoe.

Bucket dijulurkan ke depan tempat galian bila bucket sudah pada posisi yang diinginkan lalu bucket diayun ke bawah seperti mencangkul, lengan bucket diputar ke arah alat. Setelah bucket terisi penuh lalu diangkat dari tempat penggalian dan dilakukan swing dan pembuangan material hasil galian dapat dilakukan ke truk atau tempat lain.

Baca Juga:

Power Shovel

Dipergunakan untuk menggali material yang letaknya diatas permukaan tempat alat tersebut berada, mempunyai kemampuan menggali material yang keras, juga bisa sebagai alat pemuat ke dalam truk dan dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).

Gerakan power shovel dalam beroperasi yaitu:

  • Tenaga angkat utama (main hoist power) untuk mengangkat bucket didalam material yang digali.
  • Tenaga angkat tambahan (secondary hoist) untuk menggerakkan dipper stick ke depan yang memberikan tenaga ekstra.
  • Retracting yaitu gerakan ke belakang dari dipper stick untuk melepaskan diri dari material.
  • Boom dinaikkan dengan sudut swing untuk membuang dan balik.
  • Gerakan maju atau mundur.

Pada umumnya power shovel dipasang di atas crawler mounted karena stabilitas dan kemampuan floatingnya, di lapangan dipergunakan untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat.

Macam shovel dibedakan dalam dua hal, yaitu kendali kabel (cable controlled) dan kendali hidrolik (hydraulic controlled).

Langkah-langkah perhitungan produksi power shovel sama dengan backhoe diganti dengan ketinggian galian pada power shovel.

Produktivitas front shovel atau power shovel tergantung pada jenis material, ketinggian penggalian, sudut putaran, besar alat angkut dan lain-lain.

Calmshell

Jenis excavator calmshell mempunyai fungsi sebagai pengangkut material dan pengeduk jepit, mirip dengan dragline yang hanya mengganti bucketnya saja, material yang diangkut seperti pasir, kerikil, lumpur, batu pecah, batu bara dan lain-lain.

Yang membedakan dengan backhoe adalah pada bucketnya, dimana bucket calmshell seperti penjepit capit kepiting. Calmshell mengangkat material secara vertikal, ukuran bucket bervariasi antara ringan sampai berat.

Bucket yang ringan umumnya digunakan untuk memindahkan material, sedang bucket berukuran berat untuk menggali dan umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat dalam menggali material.

Dalam pemilihan bucket perlu diperhatikan tipe bucket, bahwa bucket yang berat dapat mempersulit pengangkutan tapi dapat membantu penggalian.

Cara kerja calmshell yaitu menjatuhkan bucket pada saat kosong dan mengangkatnya saat berisi muatan secara vertikal dengan swing seperti excavator dan membongkar muatan pada tempat yang dikehendaki dan swing kembali.

Bucket calmshell yang dipergunakan terdapat berbagai ukuran dan mempunyai dua macam bucket yaitu:

  • Heavy duty bucket, dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas, dipergunakan untuk penggalian.
  • Light duty bucket, untuk mengangkat bahan ringan tanpa dilengkapi gigi-gigi.

Kapasitas bucket dihitung dalam tiga macam ukuran yaitu:

  • Water level capasity adalah kapasitas bucket terendam air (digantungkan setinggi permukaan air).
  • Plate line capacity adalah kapasitas bucket terisi rata mengikuti garis sepanjang puncak calmshell.
  • Heaped capacity adalah kapasitas bucket munjung.

Dragline

Dragline adalah alat untuk menggali material yang tidak terlalu keras, letaknya dapat lebih rendah atau lebih tinggi dari posisi alat tersebut berada dan memuatkan pada alat-alat angkut seperti truk atau tempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian.

Dragline termasuk jenis Excavator dengan sistem pengeduk tarik, dimana terdapat tali baja penarik bucket. Alat yang dipergunakan terdiri dari excavator dan boom crane serta drag bucket, dimana alat dasar dari dragline yaitu bucket yang dipasangkan pada boom dan panjang boom dragline sama seperti crane namun lebih panjang, sehingga stabilitas dragline harus diperhitungkan.

Pada umumnya power shovel sampai dengan kapasitas 2,5 cu-yd dapat diubah menjadi dragline dengan melepas boom shovel diganti boom dan bucket dragline.

Kelebihan dari dragline yaitu jangkauannya lebih besar daripada backhoe dan power shovel, tapi kekurangannya yaitu tenaga penggali kecil karena hanya mengandalkan kekuatan dari berat bucket.

Ada tiga tipe dragline yaitu:

  1. Dragline dengan roda kelabang (crawler mounted),
  2. Dragline dengan roda ban (wheel mounted), dan
  3. Dragline di atas truk (truck mounted).

Produktivitas dragline tergantung pada faktor seperti material, kedalaman penggalian, sudut swing, ukuran bucket, panjang boom, kapasitas alat pengangkut, kondisi lapangan dan lain-lainnya, sehingga dihitung pada kondisi tanah asli atau bank condition. Jika alat ini dibandingkan dengan front shovel atau power shovel dimana kapasitas sama, pada dragline akan memberikan jangkauan lebih jauh, tetapi bila dilihat dari segi produktivitasnya bahwa front shovel atau power shovel lebih besar daripada dragline.

Dragline biasanya tidak perlu masuk ke dalam tempat galian dalam melakukan pekerjaannya, dragline dapat bekerja ditempat lantai kerja yang baik dan menggali pada tempat pebuh air atau berlumpur, dimuat ke dalam truk yang tidak perlu masuk ke dalam lubang galian yang kotor dan berlumpur dapat menyebabkan truk terjebak.  

Cara kerja dragline yaitu antara lain:

  • Mengisi bucket dengan menarik kabel tali sepanjang lapisan material ke arah alat,
  • Setelah bucket terisi, diangkat dengan sedikit mengendorkan kabel tarik (masih kondisi tegang),
  • Karena masih ditahan oleh kabel tarik (tegang) maka tumpahnya material sedikit,
  • Membongkar muatan baik di muka maupun di belakang titik puncak boom, dan
  • Bucket kosong diayun dengan mengendorkan kabel angkat dan diajukan pada posisi lebih baik untuk muatan baru.
About the author
Nafa Dwi Arini Sebagai penulis artikel di lspkonstruksi.com

Nafa Dwi Arini adalah seorang konsultan bisnis berpengalaman yang berdedikasi untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pengetahuan mendalam tentang strategi bisnis dan pasar yang luas, Christina membantu kliennya mengidentifikasi peluang baru, menghadapi tantangan, dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.

Sebagai seorang konsultan di Lspkonstruksi.com, Nafa Dwi Arini telah bekerja dengan berbagai perusahaan dari berbagai industri. Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam analisis data dan pemahaman yang mendalam tentang tren pasar, yang memungkinkannya memberikan wawasan berharga kepada klien-kliennya.

Nafa Dwi Arini juga dikenal karena pendekatannya yang kolaboratif dan kemampuannya untuk berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak. Ia percaya bahwa kerjasama tim yang efektif adalah kunci untuk mengatasi tantangan bisnis dan mencapai hasil yang optimal.

Selain menjadi konsultan bisnis yang sukses, Nafa Dwi Arini juga aktif dalam berbagi pengetahuannya melalui menulis artikel untuk Lspkonstruksi.com. Artikel-artikelnya yang informatif dan berbobot telah membantu banyak pembaca untuk memahami lebih dalam tentang strategi bisnis, pengadaan tender, dan perencanaan bisnis.

Nafa Dwi Arini selalu bersemangat dalam mencari solusi inovatif untuk tantangan bisnis yang kompleks, dan dia terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada setiap klien yang dia layani.

Lspkonstruksi.com menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi BNSP

Apakah Anda ingin meningkatkan keterampilan kerja sekaligus mendapatkan pengakuan resmi dari negara? Lspkonstruksi.com siap membantu Anda melalui pelatihan dan sertifikasi BNSP yang dirancang khusus untuk perorangan maupun perusahaan/instansi. Sertifikasi ini memberikan Anda keunggulan kompetitif di pasar kerja, meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan di mata pemberi kerja, serta memastikan Anda memenuhi standar kompetensi nasional yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Related articles

Tersertifikasi BNSP Terdaftar LPJK

Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi

Sertifikat Kompetensi BNSP Khusus Bidang Konstruksi Berstandar Nasional

Dapatkan sertifikat kompetensi konstruksi yang diakui secara nasional dan internasional. Sub Klasifikasi SKK Konstruksi LPJK yang telah terpercaya untuk mengembangkan karir profesional Anda di industri konstruksi Indonesia.

1000+
Tersertifikasi
100%
Legal & Terpercaya
24/7
Free Konsultasi
Mengapa SKK Konstruksi Penting?

Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi merupakan syarat wajib untuk bekerja di proyek konstruksi sesuai regulasi Kementerian PUPR dan LPJK. Tanpa SKK, Anda tidak dapat berpartisipasi dalam tender atau proyek konstruksi pemerintah maupun swasta.

Wajib Untuk Tender
Sertifikasi Resmi

Sertifikat Kompetensi BNSP

Tingkatkan kredibilitas profesional Anda dengan sertifikat kompetensi BNSP yang diakui secara nasional. Investasi terbaik untuk karier yang lebih cemerlang dan peluang yang lebih luas.

500+
Skema Sertifikasi
98%
Tingkat Kepuasan
50K+
Profesional Tersertifikasi
🏆

Diakui Nasional

Sertifikat yang diakui oleh industri dan pemerintah di seluruh Indonesia

📈

Peningkatan Karier

Buka peluang promosi dan gaji yang lebih tinggi dengan kompetensi tersertifikasi

🎯

Standar Profesional

Mengikuti standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) yang terpercaya