
Nafa Dwi Arini
15 Aug 2023 12:56Kualifikasi SBU BG002: Konstruksi Gedung Perkantoran

Gambar Ilustrasi Kualifikasi SBU BG002: Konstruksi Gedung Perkantoran
SBU BG002: Konstruksi Gedung Perkantoran- Pengembangan dan pembangunan infrastruktur memegang peranan penting dalam pertumbuhan suatu negara. Salah satu aspek krusial dari pengembangan ini adalah konstruksi gedung perkantoran. Dalam artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam tentang klasifikasi dan persyaratan SBU BG002 serta pentingnya memahami ruang lingkup kegiatan, kualifikasi, tenaga konstruksi, dan peralatan yang dibutuhkan dalam konstruksi gedung perkantoran.
Ruang Lingkup Kegiatan
Segmen konstruksi ini mencakup beragam aktivitas yang berkaitan dengan pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan renovasi gedung perkantoran. Termasuk di dalamnya adalah pembangunan kantor-kantor komersial, kompleks perkantoran, dan rumah kantor (rukan). Aktivitas ini juga melibatkan perusahaan real estate yang berencana menjual bangunan perkantoran, serta kegiatan perubahan dan penyegaran pada gedung perkantoran yang sudah ada.
Kualifikasi Kecil: Langkah Pertama Menuju Konstruksi Gedung Perkantoran
Untuk memasuki dunia konstruksi gedung perkantoran, ada beberapa kualifikasi yang perlu dipenuhi. Kualifikasi pertama adalah kualifikasi kecil, dengan kriteria sebagai berikut:
- Penjualan Tahunan: Kurang dari atau sama dengan Rp2.500.000.000,-
- Kemampuan Keuangan: Lebih dari atau sama dengan Rp300.000.000,-
- Tenaga Konstruksi:
- PJBU (Penanggung Jawab Bidang Usaha): Minimal 1 orang, dapat merangkap sebagai PJTBU
- PJTBU (Penanggung Jawab Teknis Bidang Usaha): Minimal 1 orang, memiliki SKK Konstruksi jenjang kualifikasi KKNI paling rendah jenjang 6, sesuai dengan klasifikasi sipil atau arsitektur dan subklasifikasi gedung atau subklasifikasi arsitektural.
- PJSKBU (Penanggung Jawab Sumber Daya Manusia Bidang Usaha): Minimal 1 orang, memiliki SKK Konstruksi jenjang kualifikasi KKNI paling rendah jenjang 5, sesuai dengan klasifikasi sipil atau arsitektur dan subklasifikasi gedung atau subklasifikasi arsitektural.
- Peralatan: Setidaknya 1 alat, termasuk concrete mixer, tamping rammer, vibro hammer, generator set, dan pick up.
Kualifikasi Menengah: Meningkatkan Skala Konstruksi
Bagi yang ingin mengambil langkah lebih maju dalam konstruksi gedung perkantoran, kualifikasi menengah menjadi target. Berikut persyaratan kualifikasi menengah:
- Penjualan Tahunan: Lebih dari atau sama dengan Rp2.500.000.000,-
- Kemampuan Keuangan: Lebih dari atau sama dengan Rp2.000.000.000,-
- Tenaga Konstruksi:
- PJBU (Penanggung Jawab Bidang Usaha): Minimal 1 orang (tidak dapat merangkap)
- PJTBU (Penanggung Jawab Teknis Bidang Usaha): Minimal 1 orang, memiliki SKK Konstruksi jenjang kualifikasi KKNI paling rendah jenjang 7, sesuai dengan klasifikasi sipil atau arsitektur dan subklasifikasi gedung atau subklasifikasi arsitektural.
- PJSKBU (Penanggung Jawab Sumber Daya Manusia Bidang Usaha): Minimal 1 orang, memiliki SKK Konstruksi jenjang kualifikasi KKNI paling rendah jenjang 6, sesuai dengan klasifikasi sipil atau arsitektur dan subklasifikasi gedung atau subklasifikasi arsitektural.
- Peralatan: Setidaknya 2 alat, seperti tower crane, truck crane, concrete mixer, tamping rammer, concrete pump, vibro hammer, generator set, excavator, motor grader, wheel loader, bulldozer, pad foot roller, sheep foot roller, rig bore pile, dump truck, vibro roller, dan flat bed truck.
Kualifikasi Besar: Skala Perkantoran yang Lebih Besar
Untuk menghadapi proyek-proyek konstruksi gedung perkantoran yang lebih besar dan kompleks, kualifikasi besar adalah pilihan yang sesuai. Berikut kriteria kualifikasi besar:
- Penjualan Tahunan: Lebih dari atau sama dengan Rp50.000.000.000,-
- Kemampuan Keuangan: Lebih dari atau sama dengan Rp25.000.000.000,-
- Tenaga Konstruksi:
- PJBU (Penanggung Jawab Bidang Usaha): Minimal 1 orang (tidak dapat merangkap)
- PJTBU (Penanggung Jawab Teknis Bidang Usaha): Minimal 1 orang, memiliki SKK Konstruksi jenjang kualifikasi KKNI paling rendah jenjang 8, sesuai dengan klasifikasi sipil atau arsitektur dan subklasifikasi gedung atau subklasifikasi arsitektural.
- PJSKBU (Penanggung Jawab Sumber Daya Manusia Bidang Usaha): Minimal 1 orang, memiliki SKK Konstruksi jenjang kualifikasi KKNI paling rendah jenjang 7, sesuai dengan klasifikasi sipil atau arsitektur dan subklasifikasi gedung atau subklasifikasi arsitektural.
- Peralatan: Setidaknya3 alat, yang meliputi tower crane, truck crane, concrete mixer, tamping rammer, concrete pump, vibro hammer, generator set, excavator, motor grader, wheel loader, bulldozer, pad foot roller, sheep foot roller, rig bore pile, dump truck, vibro roller, dan flat bed truck.
BUJKA: Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing
Bagi perusahaan konstruksi gedung perkantoran yang telah meraih pengalaman dan memiliki kemampuan finansial yang solid, kualifikasi BUJKA adalah tahap puncak. Kriteria kualifikasi ini mencakup:
- Penjualan Tahunan: Lebih dari atau sama dengan Rp100.000.000.000,-
- Kemampuan Keuangan: Lebih dari atau sama dengan Rp35.000.000.000,-
- Tenaga Konstruksi: Tidak ada ketentuan khusus untuk tenaga konstruksi.
- Peralatan: Setidaknya 5 alat, termasuk tower crane, truck crane, concrete mixer, tamping rammer, concrete pump, vibro hammer, generator set, excavator, motor grader, wheel loader, bulldozer, pad foot roller, sheep foot roller, rig bore pile, dump truck, vibro roller, dan flat bed truck.
Catatan: Untuk kualifikasi BUJKA, pengalaman pekerjaan di Indonesia menjadi persyaratan wajib.
Pentingnya Memenuhi Kualifikasi dan Persyaratan
Memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang ditetapkan untuk konstruksi gedung perkantoran memiliki implikasi penting dalam menjalankan proyek dengan sukses dan integritas. Dengan memiliki kualifikasi yang sesuai, perusahaan dapat memastikan bahwa proyek-proyek yang dijalankan akan mendapatkan pengawasan dan manajemen yang profesional.
Pengetahuan dan keahlian tenaga konstruksi yang sesuai dengan klasifikasi dan subklasifikasi yang tepat akan membantu dalam merencanakan, melaksanakan, dan menyelesaikan proyek secara efisien dan efektif. Dalam proyek konstruksi, keberhasilan bukan hanya ditentukan oleh hasil akhir yang berkualitas, tetapi juga oleh proses yang terstruktur dan aman.
Menyiapkan Peralatan yang Diperlukan
Selain kualifikasi tenaga konstruksi, persiapan peralatan yang memadai juga merupakan faktor kunci dalam proyek konstruksi gedung perkantoran. Dengan memiliki peralatan yang sesuai dengan skala proyek, perusahaan dapat menjalankan tugas-tugas konstruksi dengan efisien, mengurangi waktu kerja, dan meningkatkan produktivitas.
Setiap alat memiliki peran penting dalam tahap-tahap konstruksi yang berbeda. Sebagai contoh, tower crane dan truck crane digunakan untuk mengangkat material berat dan menjalankan tugas penempatan struktural. Concrete mixer, tamping rammer, dan vibro hammer digunakan untuk memastikan fondasi yang kuat dan stabil. Sementara itu, alat-alat seperti generator set, excavator, motor grader, wheel loader, dan bulldozer membantu dalam berbagai pekerjaan konstruksi, mulai dari penggalian hingga penghalusan permukaan.
Kesimpulan
Konstruksi gedung perkantoran merupakan bagian integral dari pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan perkembangan suatu negara. Memahami kualifikasi, persyaratan, tenaga konstruksi, dan peralatan yang dibutuhkan dalam konstruksi gedung perkantoran sangatlah penting dalam menjalankan proyek dengan sukses dan integritas.
Dengan memenuhi kualifikasi yang sesuai, perusahaan dapat memastikan bahwa proyek-proyek konstruksi berjalan dengan pengawasan yang profesional. Tenaga konstruksi yang berkualitas dan peralatan yang memadai akan membantu menghasilkan hasil akhir yang berkualitas, serta menjaga proses konstruksi yang efisien dan aman.
Sebagai pelaku di industri konstruksi, menjaga kompetensi dan kepatuhan terhadap kualifikasi dan persyaratan akan memberikan dampak positif bagi perkembangan perusahaan dan pembangunan berkelanjutan.
About the author

Nafa Dwi Arini adalah seorang konsultan bisnis berpengalaman yang berdedikasi untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pengetahuan mendalam tentang strategi bisnis dan pasar yang luas, Christina membantu kliennya mengidentifikasi peluang baru, menghadapi tantangan, dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.
Sebagai seorang konsultan di Lspkonstruksi.com, Nafa Dwi Arini telah bekerja dengan berbagai perusahaan dari berbagai industri. Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam analisis data dan pemahaman yang mendalam tentang tren pasar, yang memungkinkannya memberikan wawasan berharga kepada klien-kliennya.
Nafa Dwi Arini juga dikenal karena pendekatannya yang kolaboratif dan kemampuannya untuk berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak. Ia percaya bahwa kerjasama tim yang efektif adalah kunci untuk mengatasi tantangan bisnis dan mencapai hasil yang optimal.
Selain menjadi konsultan bisnis yang sukses, Nafa Dwi Arini juga aktif dalam berbagi pengetahuannya melalui menulis artikel untuk Lspkonstruksi.com. Artikel-artikelnya yang informatif dan berbobot telah membantu banyak pembaca untuk memahami lebih dalam tentang strategi bisnis, pengadaan tender, dan perencanaan bisnis.
Nafa Dwi Arini selalu bersemangat dalam mencari solusi inovatif untuk tantangan bisnis yang kompleks, dan dia terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada setiap klien yang dia layani.
Lspkonstruksi.com menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi BNSP
Apakah Anda ingin meningkatkan keterampilan kerja sekaligus mendapatkan pengakuan resmi dari negara? Lspkonstruksi.com siap membantu Anda melalui pelatihan dan sertifikasi BNSP yang dirancang khusus untuk perorangan maupun perusahaan/instansi. Sertifikasi ini memberikan Anda keunggulan kompetitif di pasar kerja, meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan di mata pemberi kerja, serta memastikan Anda memenuhi standar kompetensi nasional yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Related articles
Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi
Sertifikat Kompetensi BNSP Khusus Bidang Konstruksi Berstandar Nasional
Dapatkan sertifikat kompetensi konstruksi yang diakui secara nasional dan internasional. Sub Klasifikasi SKK Konstruksi LPJK yang telah terpercaya untuk mengembangkan karir profesional Anda di industri konstruksi Indonesia.
Mengapa SKK Konstruksi Penting?
Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi merupakan syarat wajib untuk bekerja di proyek konstruksi sesuai regulasi Kementerian PUPR dan LPJK. Tanpa SKK, Anda tidak dapat berpartisipasi dalam tender atau proyek konstruksi pemerintah maupun swasta.
Wajib Untuk Tender
Sertifikat Kompetensi BNSP
Tingkatkan kredibilitas profesional Anda dengan sertifikat kompetensi BNSP yang diakui secara nasional. Investasi terbaik untuk karier yang lebih cemerlang dan peluang yang lebih luas.
Diakui Nasional
Sertifikat yang diakui oleh industri dan pemerintah di seluruh Indonesia
Peningkatan Karier
Buka peluang promosi dan gaji yang lebih tinggi dengan kompetensi tersertifikasi
Standar Profesional
Mengikuti standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) yang terpercaya