Memahami Desain dan Pengembangan Dalam Konsep ISO 9001
Nafa Dwi Arini
05 Nov 2023 23:27

Memahami Desain dan Pengembangan Dalam Konsep ISO 9001

Memahami Desain dan Pengembangan Dalam Konsep ISO 9001

Gambar Ilustrasi Memahami Desain dan Pengembangan Dalam Konsep ISO 9001

Dulu, saat ISO 9000 seri masih versi 1994, standar tersebut dibagi oleh ISO menjadi standar untuk organisasi yg menggunakan D & P dan organisasi tanpa D & P. Organisasi dengan D & P berarti ia yg membuat desain produknya sendiri. Sedangkan organisasi yg menerima desain produk dari pelanggannya, ia hanya memproduksi sesuai desain tersebut, berarti tanpa D & P. Perusahaan vendor2 otomotif yg menyediakan part2 otomotif jika berbisnis murni b2b masuk ke tipe organisasi tanpa D & P karena desain part-nya mengikuti desain yg sudah dibuat konsumen. Bengkel2 & organisasi niaga juga masuk dlm kategorisasi itu. Itu saat kita masih menggunakan kaca mata seri ISO 9000 versi 1994.

Tapi, sejak versi 2000 keluar, tidak ada lagi pembagian standar. Hanya ada satu tipe standar ISO 9001 terkait persyaratan sistem manajemen mutu. Berlaku generik, untuk semua organisasi dgn produk, ukuran, atau lokasi yg beragam. Dan dlm standar tersebut klausul D & P masih dipertahankan.

Memang betul ISO 9001:2000 lalu disusul versi 2008 memungkinkan bahwa persyaratan tersebut dikecualikan alias tidak diterapkan. Tapi pertanyaannya, mengapa ISO masih mencantumkan itu?

Pertama, sejak versi 2000, standar ISO 9001 mengadopsi falsafah pendekatan proses. Artinya, saat menerapkan ISO 9001, organisasi harus melihat kegiatan2 yg ada di organisasinya sbg sebuah proses. Sebagai sebuah proses, ia memiliki input, output, control, dan sumber daya. Lalu sebagai sebuah proses ia tentunya mengikuti lingkaran Deming, P-D-C-A. Makna mendalamnya, sebetulnya, jika mengadopsi falsafah pendekatan proses berarti semua klausul persyaratan ISO 9001 berpotensi diterapkan dalam sebuah proses.

Karena itu, jika kita membaca literatur soal audit berbasis proses dlm rangka penerapan ISO 9001, kita bisa temui dengan mudah saat kita mengaudit sebuah proses saja hampir semua persyaratan kita bisa tanyakan. Misalnya, dengan kriteria audit ISO 9001:2008, kita mengaudit proses pemeliharaan sarana prasarana, kita bisa menanyakan apakah alurnya terdefinisi dan apa kriteria efektifitasnya (klausul 4.1 ISO 9001:2008), apakah dokumen & rekamannya terkendali (4.2), apakah personel yg ada aware terkait fokus pada pelanggannya (5.2) & kebijakan mutu (5.3), apakah peran & tanggung jawab untuk proses tersebut terdefinisi & komunikasi internalnya efektif (5.5), apakah SDMnya memadai (6.1) & kompeten (6.2), apakah infrastrukturnya memadai (6.1 & 6.3) dll yg terlalu banyak untuk disebutkan.

Terkait D & P, Arter, salah seorang pakar ISO 9001, menjelaskan bagaimana persyaratan ini digunakan saat mendevelop proses audit internal misalnya. Klausul D & P dapat digunakan untuk mendevelop sistem audit internal. Proses audit internal harus diatur sedemikian rupa mempertimbangkan persyaratan pelanggan proses & persyaratan lain organisasi, terverifikasi & tervalidasi oleh pihak yg berwenang di organisasi.

Faktanya, semua organisasi sebetulnya melakukan proses D & P. Di organisasi jasa, meski sekedar call center, bukankah organisasi membuat service blue printnya. Maka ketika membuat ini persyaratan D & P ada di dalamnya. Di organisasi pemerintah, kita dituntut membuat standar pelayanan (SP). Saat membuat SP, klausul D&P bisa diterapkan.

Alasan kedua mengapa D & P menjadi penting. Dalam lingkaran Deming, setiap proses harus mengalami fase P, yaitu Plan. Artinya setiap proses itu perlu direncanakan. Apa targetnya, bagaimana alurnya, bagaimana kontrolnya, dll. Persyaratan D & P dalam ISO 9001 memiliki fungsi ini. Ia bisa digunakan untuk mendesain & mengembangkan proses. Pertanyaannya, mengapa perlu kita berhati2 mendesain & mengembangkan? Jawabannya sederhana, itulah yg dimaksud mencegah kesalahan dari pertama kali. Kalau organisasi mendesain dan mengembangkan proses tidak dengan baik, ada potensi besar organisasi menetapkan proses yg tidak baik. Artinya, ada potensi besar juga organisasi sedang menjalankan proses yg tidak baik. Artinya lagi, organisasi tersebut sedang berjalan ke arah kegagalan.

Sikie Sumaedi

About the author
Nafa Dwi Arini Sebagai penulis artikel di lspkonstruksi.com

Nafa Dwi Arini adalah seorang konsultan bisnis berpengalaman yang berdedikasi untuk membantu perusahaan mencapai kesuksesan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan pengetahuan mendalam tentang strategi bisnis dan pasar yang luas, Christina membantu kliennya mengidentifikasi peluang baru, menghadapi tantangan, dan mengoptimalkan kinerja bisnis mereka.

Sebagai seorang konsultan di Lspkonstruksi.com, Nafa Dwi Arini telah bekerja dengan berbagai perusahaan dari berbagai industri. Ia memiliki latar belakang yang kuat dalam analisis data dan pemahaman yang mendalam tentang tren pasar, yang memungkinkannya memberikan wawasan berharga kepada klien-kliennya.

Nafa Dwi Arini juga dikenal karena pendekatannya yang kolaboratif dan kemampuannya untuk berkomunikasi dengan baik dengan berbagai pihak. Ia percaya bahwa kerjasama tim yang efektif adalah kunci untuk mengatasi tantangan bisnis dan mencapai hasil yang optimal.

Selain menjadi konsultan bisnis yang sukses, Nafa Dwi Arini juga aktif dalam berbagi pengetahuannya melalui menulis artikel untuk Lspkonstruksi.com. Artikel-artikelnya yang informatif dan berbobot telah membantu banyak pembaca untuk memahami lebih dalam tentang strategi bisnis, pengadaan tender, dan perencanaan bisnis.

Nafa Dwi Arini selalu bersemangat dalam mencari solusi inovatif untuk tantangan bisnis yang kompleks, dan dia terus berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada setiap klien yang dia layani.

Lspkonstruksi.com menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi BNSP

Apakah Anda ingin meningkatkan keterampilan kerja sekaligus mendapatkan pengakuan resmi dari negara? Lspkonstruksi.com siap membantu Anda melalui pelatihan dan sertifikasi BNSP yang dirancang khusus untuk perorangan maupun perusahaan/instansi. Sertifikasi ini memberikan Anda keunggulan kompetitif di pasar kerja, meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan di mata pemberi kerja, serta memastikan Anda memenuhi standar kompetensi nasional yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Related articles

Tersertifikasi BNSP Terdaftar LPJK

Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi

Sertifikat Kompetensi BNSP Khusus Bidang Konstruksi Berstandar Nasional

Dapatkan sertifikat kompetensi konstruksi yang diakui secara nasional dan internasional. Sub Klasifikasi SKK Konstruksi LPJK yang telah terpercaya untuk mengembangkan karir profesional Anda di industri konstruksi Indonesia.

1000+
Tersertifikasi
100%
Legal & Terpercaya
24/7
Free Konsultasi
Mengapa SKK Konstruksi Penting?

Sertifikat Kompetensi Kerja (SKK) Konstruksi merupakan syarat wajib untuk bekerja di proyek konstruksi sesuai regulasi Kementerian PUPR dan LPJK. Tanpa SKK, Anda tidak dapat berpartisipasi dalam tender atau proyek konstruksi pemerintah maupun swasta.

Wajib Untuk Tender
Sertifikasi Resmi

Sertifikat Kompetensi BNSP

Tingkatkan kredibilitas profesional Anda dengan sertifikat kompetensi BNSP yang diakui secara nasional. Investasi terbaik untuk karier yang lebih cemerlang dan peluang yang lebih luas.

500+
Skema Sertifikasi
98%
Tingkat Kepuasan
50K+
Profesional Tersertifikasi
🏆

Diakui Nasional

Sertifikat yang diakui oleh industri dan pemerintah di seluruh Indonesia

📈

Peningkatan Karier

Buka peluang promosi dan gaji yang lebih tinggi dengan kompetensi tersertifikasi

🎯

Standar Profesional

Mengikuti standar kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI) yang terpercaya